Tidak mudah untuk menemukan kembali semua yang telah berlalu ketika pulang. Rumputan yang mulai tinggi, bukan rumputan yang dulu ku tinggalkan. Di semaknya mulai berumah semut, cacing tanah dan serangga pasir. Tetapi bukan yang dulu ku sapa pagi dan sore.
Tidak mudah menempatkan kerinduan dalam sebuah bingkai yang tak lagi sama. Senyum pak tua di ujung jalan menuju rumahku, bukan seyum yang sama yang ku lihat terakhir kali lepas dari kelokan jalan. Bahkan hujan yang jatuh di atap, hanya memanggilkan sesuatu yang dulu, dulu yang telah berlalu.
Sebentuk rindu menyusun diri di setiap sudut yang kupandang, pada setiap benda dalam ruang. Di kelokan jalan dan wajah-wajah. Pada apa yang sebenarnya telah berlalu dan tak sepenuhnya kumengerti
Bakung, Isya, after the OpenScienceMeeting Day 1